Hari Ke-2 (Entah itu apa?)



Hari Ke-2 (Entah itu apa?)



Gambar  : Sudut Desa Jimus, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten
Klaten.

     Banyak sekali rangkaian workshop di hari ke -2 dalam acara Jimus Literacy Camp (JLC). Di hari ke – 2  ini kami para relawan diberi kesempatan gratis mengikuti workshop apapun sesuai dengan keinginan kita. Saat itu aku memilih mengikuti workshop dengan tema bedah buku dan sejarah desa. Namun karena aku dibagian media center maka, aku tidak bisa mengikuti workshop secara penuh. Karena di bagian center media harus meliput seluruh kegiatan yang ada. Hari ini meskipun banyak jadwal workshop yang harus diliput namun aku merasa senang sebab bisa dipinjami sepeda motor Mbk Eva untuk melakkan aktivitas meliput. Pertama kali akau meliput workshop sejarah desa yang dengan narasumber  Maya Lestari GF, Fairuzul Mumtaz, Tjut Zakiyah Anshari, Pri Anton Subardio, Maman Suherman, I Gg Maha Adi, Irwan Bajang, Subagyo, dan Ichwan P MAFINDO.

       Sangat senang sekali mendapat bagian untuk mendokumentasi kegiatan workshop Kang Maman yang dilaksanakan di homestay Kang Maman. Karena aku baru tahu kalau Kang Maman adalah salah satu penulis hebat yang sudah banyak dikenal. Tidak hanya itu, semua kisah yang ditulis Kang Maman adalah kisah hidup yang nyata, yang memang luar biasa menginspirasi. Seperti kisah si Rey yang begitu menggetarkan dan menggelitik otakku. Hingga aku berfikir kita sudah melambung diangkasa dengan sangat jauh, seolah kita merasa segala perbuatan yang kita lakukan sudah baik dan berharap Allah akan memberikan hadiahnya kepada kita. Kita yang masih alfa dan berdagang dengan Allah, katanya mencintai-Nya dengan segenap jiwa namun, nyatanya kita masih mengharap surga setelah menjalankan segala apa yang disukai-Nya.

     Ternyata homestay Kang Maman itu deket banget sama home stay kami. Homestay yang sangat nyaman, dan di homestay tersebut aku kenal dengan relawan dari Wonogiri dan juga Jawa Barat. Mereka rela ke acara tersebut sendiri demi mengikuti kegiatan literasi di desa Jimus. Dan dua acara workshop yang lainnya yang semula ditempatkan di tempat yang berbeda jadi dipindahkan ke homestay Kang Maman juga. Kemudian aku akan meliput kegiatan di balai desa, namun ternyata yang di balai desa dipindahkan tempatnya. Sedangkan saat itu teman-teman Pena Ananda Club ingin mengikuti workshop dibalai desa. Akhirnya kami semua berkumpul di stand Pena Ananda Club.

      Selang beberapa kemudian Mbak Yuli menawari agar kami semua ikut workshop di Sidowayah. Siapa yang tidak senang dengan tawaran tersebut sebab di Sidowayah  katanya tempatnya indah dan kita bisa meihat sunset disana. Akhirnya kami memutuskan ikut semua. Namun aku teringat jika aku memiliki tugas untuk mendokumentsi di Ponggok. Wah, seneng banget meskipun harus terpisah dengan teman yang harusnya bisa gabung. Karena apa? Karena aku sangat memimpikan bisa ke desa Ponggok untuk melihat suasana desa disana yang terkenal dengan BUMDes yang terbaik di Indonesia. Umbul ponggok yang banyak dikenal wisatawan.

     Akhirnya jam 4 sore teman-teman berangkat ke Sidowayah sedangkan aku masih stay di stand Pena Ananda Club untuk menunggu jemputan rombongan kesana. Tak lama kemudian aku ingat tugasku masih ada untuk meliput di Joglo Pucangan. Demi mengejar kesempatan ke Ponggok, akhirnya aku cepat-cepat ke Joglo Pucangan untuk meliput dan mengambil dokumentsi kesana. Kemudian cepat kembali ke balai desa. Bersyukur ternyata aku tidak ketinggalan karena aku masih bisa ikut ke Ponggok dengan menaiki mobil kami menuju Ponggok. Sesampainya di Desa Ponggok tepatnya di Umbul Besuki kami disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan. Hamparan sawah menghijau subur dan suasana yang damai, air yang jernih mengalir di sungai kecil. dan ikan-ikan yang dibudidayakan di kerangkeng sugai kecil menambah indahnya pemandangan. Dan selain itu terdapat danau kecil yang airnya biru meskipun dangkal menambah eloknya pemandangan.

     Acara yang diadakan letaknya di tengah sawah di joglo yang sedang dibangun. Awlanya sih mau workshop tentang bedah puisi 7 Puisi Cinta Sebelum Perpisahan oleh mbk Maya. Berhubung peserta dari Ponggok dan undangan tidak hadir. Kami kemudian melakukan balas pantun dengan tema cinta. Dan saat itu sama Bunda Atta dilakukan siaran langsung makanya makin seru aja. Dan kami diberi kesempatan beberapa menit untuk membuat pantun. Kemudian aku menulis pantun dan Bunda Atta kemudian mempersilahkan satu-satu saja dan ternyata aku juga dapat giliran. “Ayo dari Pena Ananda Club silahkan dibacakan pantunnya” kata Bunda Atta. Agak menahan tawa kemudian aku membacakan pantunku. HAHAHA pantun yang ku buat singkat sesuai kata hati, ciah.

Kaira lari mengejar layang-layang
Sampai di lapak ketemu buaya
Jika kamu memang sayang
Bilang ke Bapak bukan ke saya

     Kemudian karena waktu sudah sore akhirnya kami pulang. aku fikir teman yang di Sidowayah dan Bunda Cut sudah pulang. Dan ternyata mereka semua belum pulang padahal cuacanya gerimis dan sudah sore. Untung saja kunci homestay aku bawa. Namun sampai di homestay agak berdebar sebab sore dan sendiri di homestay membuat suasana agak krik-krik. Saat di dalam homestay aku langsung menyalakan lampu dan menyalakan tv dengan volume yang keras biar suasana tidak mencekam. Agak lama sih sampai adzan maghrib pun mereka belum pulang sementara pintu belum ditutup dan aku paling tidak suka jika di homestay sendiri pintu ditutup. Tapi karena maghrib akhirnya aku tutup saja. Sesekali ada suara gemlontheng tetapi aku berfikir jika itu suara dari rumah tetangga. Aku berusaha santai sambil duduk melihat tv, dan tetap berfikir positif saja. Untunglah Bunda dan teman-teman sudah pulang akhirnya aku tidak jadi sendiri di homestay, Fiuhhh.

     Malam harinya kami merasakan lapar, untung saja kami membawa mie instan yang banyak. Karena kompor di homestay tidak berfungsi akhrinya kami pun memasak mie di rice cooker. Alhasil sepuluh bungkus mie instan kami masak dan hasinya mbededek enak kok. Nah para tim sejoli Zaki sama Ridi dan dibantu si Selvi LO Bunda Tjut mengambil kupon makan di warung. Wah makan besar nih, udah ada mie dibawain nasi plus teh anget deh. Lumayan banget, semoga nasinya gak akan basi besok pagi. Kami bergegas berlatih untuk parade dongeng besok pagi. Asyik, sungguh asyik kami gladi di emper homestay sambil nyanyi bisik-bisik biar nggak ngeramein tetangga. Setelah itu sharing pengalaman apa saja yang hari ini bisa dibagi. Dan per-anak menceritakan apa saja yang mereka rasakan. Luar biasa aku tidak bisa berkata apa-apa tentang mereka. Aku hanya diam sambil merenungkan sesuatu yang ada pada diriku. Aku tidak bisa menahan aliran air dari kelopak mataku. Benar-benar ini suatu yang mahal, aku tidak bisa menyebutkan apa itu yang bisa membuatku sampai seperti ini.





Share on Google Plus

About Portofolio Soewandi

Hay! Terimakasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini. Tempat menaruh tulisan-tulisanku berupa script dan screenplay, sekaligus tempatku belajar menulis, dengan segala kekurangan dan kesederhaan yang ada pada blog ini, saya sebagai author mengucapkan selamat membaca :)
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.