Bedah Penulis Ahmad Tohari

 Oleh: Jihan Luthfiah

                Pada hari Sabtu, 4 Mei 2019 merupakan kegiatan perdana Rembuk Buku tentang karya Ahmad Tohari dengan pembedah yang seharusnya berhalangan hadir, maka digantikan dengan Kak Nur Fitriyani atau yang biasa disapa Kak Ania. Kak Ania ini berasal dari Trenggalek. Selain itu, Kak Ania ini juga mempunyai berbagai macam pengalaman organisasi dan prestasi serta beliau juga mempunyai karya tulis yang dibukukan. Organisasi yang pernah digeluti salah satunya yaitu Lembaga Pers Mahasiswa Dimensi IAIN Tulungagung.

                 Kegiatan ini dibuka oleh Mbak Nazliya dan dilanjutkan pembacaan review tentang karya-karya Ahmad Tohari berupa cerpen oleh peserta. Selanjutnya, Kak Ania membedah karya-karya Ahmad Tohari. Bagaimana Ahmad Tohari mengangkat cerita tentang kehidupan orang-orang yang pekerjaannya hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Padahal, jika dikorek lebih dalam lagi karya Ahmad Tohari ini akan membuat pembaca tersentuh akan ceritanya.




                 Ahmad Tohari sendiri kelahiran Banyumas dan tinggal di daerah pedesaan dan itulah sebabnya kenapa karya-karyanya banyak yang berlatarkan pedesaan. Seperti yang diceritakan oleh Kak Ania bahwa buku karya Ahmad Tohari yang berjudul "Berkisar Merah" dimana gaya bahasa yang digunakan sangat imajinatif karena beliau menggambarkan sebuah pohon kelapa sebagai seorang perawan. Sehingga membuat pembaca harus sedikit berfikir dan menjadikan karyanya tersebut unik.
                Selain itu, Kak Ania juga memberikan kiat bagaimana cara menulis cerita. Menurut beliau cara menulis cerita adalah dengan mencari tokoh terlebih dahulu. Kemudian mencari inspirasi untuk memunculkan ide menulis dan untuk mencari inspirasi itu bisa dimanapun, maka kemanapun kamu pergi bawalah pena dan selembar kertas. Terdapat pertanyaan dari salah satu peserta, "Bagaimana cara menentukan judul saat ceritanya sudah kita buat?" Jawaban dari Kak Ania hanya bagaimana kita menentukan angle (hal yang ingin diceritakan) dalam tulisan kita tersebut.


                 Acara ini diakhiri dengan memberikan peserta kesempatan untuk menuliskan sebuah cerita tentang bagaimana kehidupan di sekitar kita. Boleh hanya dua paragraf karena menurut beliau cerita yang baik adalah cerita yang selesai. Setelah menulis, beberapa peserta diminta untuk membacakan hasil tulisannya. Ada tiga peserta yang membacakan tulisannya dengan gaya bahasa yang berbeda.
Beberapa quotes dari Kak Ania, 
"Tidak semua hal yang kita dengar dan kita lihat, dilihat dan didengar oleh orang lain maka menulislah agar mereka tau apa yang kamu dengar dan apa yang kamu lihat."
"Menulislah mungkin hari ini mereka tidak tau kita siapa tapi dengan menulis pasti suatu saat akan menjadikan kita siapa."

Relawan foto bareng bersama Kak Ania
Share on Google Plus

About Fitria Nindy

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.