Oleh: Aldelia Shielda
Bedah buku yang ketiga kalinya di laksanakan Sabtu, 18 Mei 2019 di alun-alun dengan pembedahan bernama Sherina. Di awal sesi dia memulainya dengan memaparkan salah satu perjuangan Tere Liye untuk mencetak novelnya. Dari yang dipaparkan Tere Liye mengirimkan naskahnya ke Penerbit besar namun ditolak. Dia terus berusaha mengirimkan naskahnya yang berjudul "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" ke penerbit-penerbit yang lain. Hingga salah satu penerbit mencetak bukunya dan meledak hingga penerbit besar yang menolaknya tadi melihat peluang dari Tere Liye yang sangat besar. Kemudian penerbit itu meminta Tere Liye untuk menulis novel yang lain agar bisa dicetak di percetakannya. Setelah membahas tentang perjuangan Tere Liye pembedah sedikit memaparkan tentang buku karangan Tere Liye yang berjudul "Tentang Kita" dalam novel tersebut diceritakan Sri sebagai tokoh utama yang berasal dari kampung dengan segala lika-liku kehidupannya akhirnya ia sukses meriah mimpi yang dicita-citakannya.
Bedah buku yang ketiga kalinya di laksanakan Sabtu, 18 Mei 2019 di alun-alun dengan pembedahan bernama Sherina. Di awal sesi dia memulainya dengan memaparkan salah satu perjuangan Tere Liye untuk mencetak novelnya. Dari yang dipaparkan Tere Liye mengirimkan naskahnya ke Penerbit besar namun ditolak. Dia terus berusaha mengirimkan naskahnya yang berjudul "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" ke penerbit-penerbit yang lain. Hingga salah satu penerbit mencetak bukunya dan meledak hingga penerbit besar yang menolaknya tadi melihat peluang dari Tere Liye yang sangat besar. Kemudian penerbit itu meminta Tere Liye untuk menulis novel yang lain agar bisa dicetak di percetakannya. Setelah membahas tentang perjuangan Tere Liye pembedah sedikit memaparkan tentang buku karangan Tere Liye yang berjudul "Tentang Kita" dalam novel tersebut diceritakan Sri sebagai tokoh utama yang berasal dari kampung dengan segala lika-liku kehidupannya akhirnya ia sukses meriah mimpi yang dicita-citakannya.
 |
Dilanjut oleh Reni yang menjelaskan tentang novel yang berjudul "Pulang" dikisahkan Bujang sebagai tokoh utama yang menurut Reni memiliki segala kesempurnaan yang ada sehingga sempat membuat Reni berhenti di babak awal namun ia segera menurunkan egonya dan melanjutkan membaca sampai selesai. Setelah membaca sampai tuntas, Reni menyadari bahwa sesempurna apapun tokoh yang dibangun dalam suatu pasti ada sesuatu yang tidak dimilikinya. Dalam hal ini Bujang si tokoh utama selalu memiliki Kerinduan. Tere Liye hampir dalam setiap ceritanya dia menggunakan alur maju mundur serta latar di pedesaan ataupun dekat dengan hutan bahkan sungai. Menurut Sherina yang menjadi ciri khas dari karangan Tere Liye adalah di setiap bab mempunyai kata kunci yang kata kunci tersebut akan hubungkan cerita satu dengan cerita yang lainnya.
 |
| Sherina (kerudung merah) membedah penulis Tere Liye |
0 comments:
Posting Komentar