SAFARI GERAKAN NASIONAL GEMAR MEMBACA di DESA BANGOAN

Semarak SAFARI GERAKAN NASIONAL GEMAR MEMBACA yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI di Kabupaten Tulungagung, Jum'at (10/3/2017) berbeda dengan yang telah diselenggarakan di kabupaten/kota lain. Kali ini, tempat penyelenggarakaannya tidak di pusat kota, melainkan di Balai Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, sekitar 5 km lebih dari aloon-aloon Tulungagung.
Penyerahan buku bantuan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ke Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB secara simbolis, diserahkan oleh Venna Melinda kepada Tjut Zakiyah Anshari. Dari kiri ke kanan: Dedi Junaedi (Sekretaris PNRI), Venna Melinda (Komisi X DPR RI), ibu Maryoto Bhirowo (Waka TP PKK Kabupaten), Tjut Zakiyah Anshari (Ketua Pena Ananda Club), Nani Suryani (PNRI), Marjadji (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Tulungagung). (Foto: Ummy)

Sekitar 200 undangan yang hadir terdiri dari 100 orang lebih adalah tamu dari tingkat kabupaten, mulai dari jajaran Pemda, Polres, SKPD, Organisasi dan LSM, pengelola perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi. Sedang 100 tamu lainnya adalah dari desa Bangoan, terdiri dari siswa PAUD, SD, SMP, kepala sekolah, guru, pemerintahan desa, tokoh masyarakat dan tokoh agama, termasuk Pena Ananda Club.

Dedi Junaedi (Sekretaris PNRI) dan Venna Melinda (Komisi X DPR RI) menekankan pentingnya budaya baca dan keberadaan perpustakaan yang dapat dengan mudah diakses masyarakat. Maka keberadaan perpustakaan masyarakat (TBM) seperti PENA ANANDA CLUB dan upaya inisiasi Bangoan sebagai Kampung Literasi merupakan langkah yang sangat patut didukung dan diapresiasi. Salah satu wujud apresiasi adalah pada hari itu PNRI menyerahkan 4 kardus buku bantuan untuk Komunitas, dalam hal ini Pena Ananda Club, yang secara simbolis diserahkan oleh Venna Melinda kepada Tjut Zakiyah Anshari yang lebih dikenal dengan panggilan Bunda Zakyahra. Selain itu, pada tahun ini pula, Komisi X DPR RI berharap ada pembaruan mobil perpustakaan keliling dari PNRI ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Tulungagung.

Di kesempatan bedah buku yang sangat pendek, bunda Tjut mengupas sekilas buku karyanya yang berjudul "PERPUSTAKAAN MASYARAKAT, Anak Panah Emas Menuju Masyarakat Cerdas", sejatinya buku ini merupakan refleksi dan catatan perjalanan PENA ANANDA CLUB sejak berdirinya (1 Agustus 2008) sampai dilaksanakannya FESTIVAL BONOROWO MENULIS I (9-11 Oktober 2015). Tjut Zakiyah juga menyampaikan bahwa proses panjang PENA ANANDA CLUB yang terus aktif melakukan kegiatan literasi berbasis kemandirian, telah menguatkan kepercayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menerima amanah mewujudkan Bangoan sebagai Kampung Literasi bersama dengan Pemdes dan warga Bangoan. Kampung Literasi yang akan diinisiasi bulan Maret ini nanti akan semakin mendekatkan sumber-sumber bacaan dan sumber belajar kepada masyarakat Bangoan, salah satunya akan ada 9 titik sudut baca baru selain Pena Ananda Club di lingkup Desa. Tjut juga menambahkan, Kampung Literasi akan mulai menggagas adanya museum desa yang harapnnya akan terwujud dalam tahun pertama program dan bioskop desa pada tahun berikutnya.

Tjut menegaskan, gagasan ini didasarkan pada hasil pemetaan berkesinambungan (yang juga dikupas dalam buku PERPUSTAKAAN MASYARAKAT) terhadap potensi masyarakat desa Bangoan yang memiliki kultur urban, sehingga kegiatan-kegiatannya pun disesuaikan dengan potensi sosial tersebut. Diakhir sesi bedah buku, Tjut Zakiyah mengungkapkan harapannya, agar Bangoan Kampung Literasi ini mendapatkan dukungan, sehingga akan menjadi contoh bagi 270 kelurahan/desa lainnya yang ada di Tulungagung.

Selepas acara ini, rombongan PNRI dan Venna Melinda langsung meluncur ke Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB, dimana sekitar 70 anak menunggu kehadiran mereka denga penuh antusias. [zakyzahratuga]

Salam literasi.

Album foto lengkap di sini.

Share on Google Plus

About Tjut Zakiyah Anshari

Saat kelas 5 SD (1981) 2 cerpen saya untuk pertama kali dimuat di sebuah majalah. Tahun 2007 saya mendapati anak-anak saya menyimpan sejumlah draft cerita saat usia mereka sama. Fakta itu menguatkan passion saya untuk menulis bersama anak-anak dan mendirikan Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB. Saat ini semakin fokus bukan hanya menulis bersama anak, tetapi juga untuk anak.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.