Puasa Hari Pertama Amrin, dalam Dongeng Bunda dan Humaira

Ternyata anak-anak sekarang tidak ada yang pernah mendengar lagu "Amrin Membolos", hehehe. Padahal, Amrin sedang berproses untuk isnyaf, menjadi anak yang sholeh dan kreatif. Apalagi semangat Ramadlan kali ini ia akan banyak bertemu dengan teman-teman di Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB.
Mendongeng bisa dimana saja. Termasuk di halamandepan Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB, tepat ditepi jalan raya Desa Bangoan. Tanpa pengeras suara, berpacu dengan seru deru kendaraan bermotor, Bunda Zakyzahra dan Humaira berksah tentang Puasa Hari Permata Amrin.
Kisah Amrin yang malas bangun di sepanjang pagi hari pertama Ramadlan, dan bincang sorenya dengan ustadz ngajinya, menjadi kisah yang didongengkan Bunda dan Humaira di Minggu pagi, 29/5/2016, dalam acara PESTA ANAK KREATIF, Sambut Ramadlan 1437 H. Untung ustadz mampir ke rumah Amrin, dan meluruskan makna "tidurnya bulan Ramadlan itu termasuk ibadah", bukan berarti boleh-boleh saja menghabiskan waktu Ramadlan dengan tidur sepanjang waktu. 
Nanda-nanda yang berkenalan dengan Humaira, penuh semangat dan kegembiraan.
Ada beragam kegiatan yang bermanfaat dan menarik dapat dilakukan Amrin, setelah menjalankan kewajibannya. Amrin bisa membaca, menulis, menggambar, mewarna, atau membuat prakarya. Kegiatan itu bisa dilakukan sendiri, atau bersama dengan teman-teman. Meski bermain game itu boleh-boleh saja, tapi harus dipilih game yang ramah anak, ayah ibu harus tahu dulu.
Humaira pun secepatnya menjadi teman mereka, bergantian memainkan Humaira.
Kisah-kisah Amrin dan teman-temannya akan mengisi CERIA RAMADLAN PENA ANANDA, Aku Anak Sholeh dan Kreatif, selama 3 minggu Ramadlan sejak 6 Juni yang akan datang. Sengaja Bunda Zakyzahra mengambil tokoh Amrin dalam lagi "Amrin Membolos" dengan harapan anak-anak mengenal kekayaan karya masa lalu. Tokoh anak yang unik, dengan perilaku yang terkadang dianggap sulit dimengerti orang dewasa, Bunda coba udar dalam kisah yang didongengkan. Salah satu tujuannya adalah memotivasi jalinan komunikasi anak-orangtua, siswa-guru, sehingga anak-anak merasa nyaman di lingkungan tumbuhkembangnya.

Salam kreatif.
Salam dogeng.
Salam literasi.
Share on Google Plus

About Tjut Zakiyah Anshari

Saat kelas 5 SD (1981) 2 cerpen saya untuk pertama kali dimuat di sebuah majalah. Tahun 2007 saya mendapati anak-anak saya menyimpan sejumlah draft cerita saat usia mereka sama. Fakta itu menguatkan passion saya untuk menulis bersama anak-anak dan mendirikan Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB. Saat ini semakin fokus bukan hanya menulis bersama anak, tetapi juga untuk anak.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.