Menelaah Pendidikan di Indonesia Selama Masa Pandemi Covid-19

 

Menelaah Pendidikan di Indonesia Selama Masa Pandemi Covid-19

Oleh: Nasywa Fauzia Zahro

Sejak Maret 2020 lalu, masyarakat Indonesia digemparkan dengan kasus penderita Corona yang jumlahnya terus meningkat. Program karantina mandiri yang digencarkan oleh pemerintah selama kurang lebih hampir 7 bulan ini rupanya belum begitu efektif. Nyatanya, meski karantina hingga PSBB dilakukan, peningkatan angka penderita Corona malah makin menjadi. Hal ini pun berdampak terhadap berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial budaya, pendidikan, serta sains dan teknologi.

Hingga saat ini, jumlah data pasien positif Corona sudah mencapai angka 344.749 (berdasarkan data dari media sosial Kemenkes RI pada tanggal 14 Oktober 2020). Jumlah pasien yang berhasil sembuh pun juga terlihat meningkat, namun jumlah pasien yang meninggal dunia juga tak kalah banyak.  Akhirnya yang terjadi adalah masyarakat merasa semakin resah karena tidak mengetahui kejelasan berakhirnya pandemi ini. Dengan begitu, tentu masyarakat juga dibayang-bayangi dengan ketakutan akan kelangkaan barang-barang kebutuhan seperti sembako dan juga peralatan kesehatan. Apalagi, sejak awal masyarakat Indonesia memang tidak memiliki kesiapan dalam menghadapi virus mematikan ini. Malah, sebagian masyarakat justru cenderung meremehkan dan tidak percaya dengan bahaya dari Covid-19.

Sehubungan dengan hal tersebut, di bidang pendidikan, pemerintah menerapkan sistem pembelajaran secara online dari rumah masing-masing. Namun, yang menjadi kendala adalah bahwa tidak semua murid atau wali murid memiliki fasilitas yang memadai untuk mengikuti pembelajaran bersistem dalam jaringan. Seperti kita ketahui bersama, untuk saat ini jaringan internet di Indonesia belum sepenuhnya lancar. Apalagi tidak semua murid atau wali murid memiliki gawai maupun komputer. Yang sering dikeluhkan lagi adalah kuota internet yang sering habis sehingga harus membelinya berkali-kali. Hal ini tentu menjadi masalah yang cukup signifikan, terlebih bagi keluarga yang penghasilannya menurun atau bahkan mandek.

Namun, belajar secara daring bukanlah hal yang sulit jika dilakukan secara bersama-sama dengan teman yang tinggal di sekitar tempat tinggal. Dengan belajar bersama, anak akan belajar untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah melalui diskusi. Dengan begitu, tugas yang awalnya terasa berat akan terasa lebih ringan. Lalu bagaimana bagi mereka yang tidak punya teman yang tempat tinggalnya berdekatan? 
 
 
                                                                                                                doc pribadi
 

Berdasarkan pengamatan, cukup banyak orang tua yang mengeluhkan sistem pembelajaran daring. Pasalnya, mereka merasa bahwa sistem ini cukup rumit dan menyita waktu, apalagi bagi orang tua yang masih kurang memahami teknologi. Belum lagi ditambah dengan anak yang ogah-ogahan segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Akibatnya tugas akan menumpuk dan ketika tiba-tiba diminta oleh guru, orang tua yang akan keteteran. Apalagi, para guru juga kerap kali memberikan tugas yang cukup berat dan dalam jumlah yang cukup membebani.

Apa kabar guru Indonesia? Tentu mereka juga sedang berjuang agar pembelajaran tetap berjalan dengan maksimal dan materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik meski dilakukan secara daring. Meski begitu, pihak orang tua masih banyak yang menyalahkan dan menyudutkan guru karena tugasnya yang dianggap berlebihan. Padahal, dibalik tugas yang diberikan tersebut tentu guru memiliki maksud dan tujuan yang baik. Barang kali diberikan tugas agar anak didik lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan oleh guru.

Kendati demikian, kita semua harus tetap bersabar dan berjuang melewati masa-masa yang tidak mudah ini. Kita harus menyatukan semangat untuk berpartisipasi dalam upaya pencegahan menularnya virus Corona yang disarankan oleh pemerintah. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan membiasakan diri hidup dalam kekang Corona. Keluar rumah seperlunya dan menghindari berkumpul dengan banyak orang. Jangan lupa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan demi tercapainya Indonesia makmur tanpa jeratan Corona
 
Share on Google Plus

About helinkusumaw.blogspot.com

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.