Hidup Baru dalam Kekang Korona

Hidup Baru dalam Kekang Korona

oleh : Yuly Ariyanti Nurul Amin


Apa itu virus corona? Virus corona severe acute respiratoty syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Berdasarkan news.detik.com, kasus positif virus corona (COVID-19) di RI bertambah 3.267. Total kasus positif corona di Tanah Air menjadi 336.716.

Diakses dari data Satgas Penanganan COVID-19, senin (12/10/2020), tercatat juga ada tambahan pasien sembuh dari corona sebanyak 3.492. Total pasien sembuh menjadi 258.519. Pasien yang meninggal akibat virus corona bertambah 91. Jumlah kumulatif pasien meninggal akibat corona sebanyak 11.935. Jumlah pasien suspek corona dipantau pada hari ini sebanyak 154.532. Sedangkan spesimen yang diperiksa sebanyak 39.285

Berikut ini jumlah kasus COVID-19 hingga hari ini (12/10/2020) untuk provinsi Jatim, DIY, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

·         Jatim

Positif : 47280

Sembuh : 40793

Mmeninggal : 3447

 

·         DIY

Positif : 3107

Sembuh : 2357

Meninggal : 80

 

·         Bali

Positif : 10228

Sembuh : 8834

Meninggal : 324

 

·         NTB

Positif : 3554

Sembuh : 2813

Meninggal : 206

 

·         NTT

Positif : 565

Sembuh : 353

Meninggal : 7

 

·         Kalimantan Barat

Positif : 1297

Sembuh  : 958

Meninggal : 9

 

·         Kalimantan Selatan

Positif : 11052

Sembuh : 9651

Meninggal : 442

Pada 2 Maret 2020, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia. Namun Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebutkan virus corona jenis SARS-CoV-2 sebagai penyebab COVID-19 itu sudah masuk ke Indonesia sejak awal Januari. “sejak awal Januari kemungkinan besar virus (SARS-CoV-2) itu sudah masuk ke Indonesia,” kata Pandu dalam diskusi daring bertajuk “Mobilitas Penduduk dan COVID-19 : Implikasi Sosial, Ekonomi dan Politik” pada senin (04/05/2020). Hanya saja, identifikasi kasus pertama pada awal Maret itu sudah merupakan transmisi lokal dan bukan penularan kasus impor. Masuknya virus tersebut sangat mungkin terjadi melalui pintu-pintu gerbang dibeberapa wilayah Indonesia.

Sejak Januari saat virus corona jenis baru ini diumumkan dapat menular antar manusia, dan sudah menjajah diberbagai negara lain selain Wuhan di China. Pemerintah Indonesia tidak lantas langsung menutup akses penerbangan langsung dari Indonesia ke Wuhan, yang ada disekitar enam bandara. Antara lain Batam, Jakarta, Denpasar, Manado Makassar. Pemerintah Indonesia merasa sudah cukup melakukan langkah-langkah antisipasi. Antara lain menggunakan Health Alert Card atau Yellow Card, juga Thermal Scanner untuk mengecek suhu tubuh diatas 38,5 derajat celsius di pintu masuk dan keluar RI.

Semenjak ada pandemi virus corona, salaman menjadi sesuatu yang tidak lazim dalam keseharian. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tradisi menyapa orang dengan jabat tangan ini bisa menjadi pintu penularan virus corona jenis SARS-CoV-2 biang penyakit COVID-19. Direktur Eksekutif Program Keadaan Darurat Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan, MB, MPH. Menyampaikan virus corona berpotensi menjadi endemik baru yang hidup ditengah masyarakat. “virus corona mungkin tidak akan pernah hilang. Seperti HIV tak kunjung hilang,” terang dia, seperti dilansir Forbes (17/05/2020). Simpulan ini disampaikan berdasarkan amatannya, ahli sulit memastikan kapan atau memungkinkan penyakit akibat infeksi virus corona bisa benar-benar berakhir. Infeksi bisa berkembang menjadi endemik atau penyakit yang muncul disuatu wilayah ketika ada temuan kasus secara terus-menerus tanpa perlu banyak kasus impor dari wilayah lain. Penyakit menular seperti COVID-19 baru bisa berhenti menular disuatu wilayah apabila sebagian besar orang telah kebal virus. Atau masyarakat konsisten untuk jaga jarak aman dengan sekitarnya dalam rentang waktu yang sangat lama. Namun, sekalipun sudah banyak orang yang kebal COVID-19, virus corona tidak serta-merta hilang.

Untuk itu, setiap orang diminta bersiap dengan kondisi virus corona tidak akan pernah hilang. Beberapa upayanya dengan sebisa mungkin beraktivitas dirumah. Apabila terpaksa keluar rumah, setiap orang wajib menjaga jarak dengan sekitar minimal 1-2 meter, wajib pakai masker, dan senantiasa menjaga kebersihan tangan. Gaya normal yang baru adalah rajin cuci tangan dan tidak menjabat tangan siapapun.

New normal adalah perubahan perilaku atau kebiasaan untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa namun dengan selalu menerapkan protokol kesehatan ditengah pandemi COVID-19. Himbauan dari pemerintah ini menganjurkan agar kita bisa hidup “berdampingan” dengan virus yang telah menelan ratusan ribu jiwa diseluruh dunia.

Share on Google Plus

About helinkusumaw.blogspot.com

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.