MEMBUNUH KEBOSANAN PASIEN ANAK

Kemarin, Sabtu (9/2) adalah kali kedua relawan Pena Ananda Club mengunjungi pasien anak di RS Era Medika, Ngunut, Tulungagung. Ya, karena setiap hari Sabtu, sejumlah relawan, secara bergantian, melakukan Bakti Literasi (BALI) ke Rumah Sakti untuk membacakan buku bagi pasien anak. Dan pengalaman-pengalaman mereka tertuang dalam catatan-catatan harian relawan PAC.
Relawan Tanaqiya sedang membacakan buku cerita kepada seorang pasien anak. (Foto: dok PAC)


Tentu bukan hal yang mudah bagi para relawan untuk pertama kalinya bersinggungan langsung dengan para pasien dan keluarganya. Maklum, pada bulan februari ini, semua relawan yang berjumlah 18 orang, menjalani masa pertama menemui pasien anak, berkomunikasi, dan membacakan buku untuk mereka. Waktu kunjungan para relawan ini pun sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit, sehingga tidak mengganggu waktu istirahat pasien.

Dan ternyata benar, beberapa relawan sebagaimana tertulis dalam catatan harian mereka, ada yang mengungkapkan "mengapa baru sekarang datang, padahal kami sudah bosan di rumah sakit", terutama pasien yang sudah menjalani perawatan lebih dari 3 hari. Kebosanan dan kejenuhan secara psikologis akan memunculkan beragam emosi yang kurang menguntungkan bagi proses penyembuhan pasien. Setelah mendengar relawan membacakan cerita, tampak ada kelegaan, seperti lepasnya beban, dan mereka berharap kehadiran relawan lebih sering.
Relawan Aning membacakan buku cerita. (Foto: Dok PAC)

Relawan Yuwana membacakan buku cerita (Foto: Dok PAC)
Tidak semuanya demikian, Ada juga pasien-pasien anak yang belum bisa menerima kehadiran relawan. Tapi diam-diam anak-anak ini mendengarkan bacaan buku kakak relawan ketika membacakan teman pasien di ranjang sebelahnya.

Selama dua kali kunjungan (dengan pasien yang berbeda), melalui catatan-catatan para relawan, sementara dapat diambil beberapa hal penting:

  1. Ternyata sedikit banyak, nama Pena Ananda pernah (meski tipis) didengar oleh masyarakat.
  2. Tujuan healing ke pasien, tapi juga bisa menghadirkan happiness pada orangtua. Dan happiness ini merangsang keluarnya hormon kesenangan yang akan memberi efek healing thd kelelahan, kecemasan, kegundahan para orangtua.
  3. BALI PENA ANANDA membunuh kebosanan pasien dan keluarga. Sedangkan rasa bosan itu memperlambat penyembuhan.

Share on Google Plus

About Tjut Zakiyah Anshari

Saat kelas 5 SD (1981) 2 cerpen saya untuk pertama kali dimuat di sebuah majalah. Tahun 2007 saya mendapati anak-anak saya menyimpan sejumlah draft cerita saat usia mereka sama. Fakta itu menguatkan passion saya untuk menulis bersama anak-anak dan mendirikan Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB. Saat ini semakin fokus bukan hanya menulis bersama anak, tetapi juga untuk anak.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.