RADIO Itu SAHABAT KEREN

Siapa yang mampu bermitra dengan media, maka dia akan berjaya. Itu bukan rahasia. Bahkan kalau memiliki modal besar, lebih strategis memiliki dan mengembangkan media. Meski pun di era digital ini, memiliki media bisa dilakukan oleh siapapun dengan biaya yang sangat rendah. Ya... media sosial, seperti blog yang saat ini dikelola Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB.

Meskipun saat ini Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB mengembangkan media sosial sebagai sarana publikasi, informasi dan komunikasi, serta telah menjalin kerjasama kemitraan yang sangat hangat dengan Radio 90,9 LIIUR FM, bukan berarti ini merupakan pengalaman baru. Bukan pula PENA ANANDA menutup kemitraan dengan media lainnya. Tapi PENA ANANDA tidak dapat demikian saja menghapus sejarah perjalanan kemitraan dengan mitra-mitra yang pernah menorehkan dukungan untuk gerakan literasi di Tulungagung bersama dengan PENA ANANDA CLUB.

Begitu juga di awal kelahirannya. Radio 102,9 Cahaya FM telah bermitra dengan PENA ANANDA CLUB untuk menyebarkan virus membaca dan menulis, pada tahun 2009. Bahkan menjelang Milad (ulang tahun) pertama PENA ANANDA CLUB, jam siar talkshow dibuat rutin, setiap seminggu sekali, 2 jam siar. 

Bagaimana pun juga, rating menjadi salah satu pertimbangan untuk mengelola sebuah acara di media. Karena memang topik literasi belum menjadi topik populer, dan berdasarkan pantauan Cahaya FM minat pendengarnya sangat rendah, akhirnya jam siar pun berkurang menjadi hanya 1 jam saja. Mengapa sangat rendah? Secara terbuka Cahaya FM memaparkan segmen pendengarnya, yaitu dari kelompok menengah ke bawah secara ekonomi. Ternyata, hal ini juga berpengaruh terhadap pilihan apa yang ingin mereka denar dan nikmati.
Talkshow di Cahaya FM bersama dengan relawan PENA ANANDA CLUB, Minggu, 17/5/2009. (Foto: Dok. PENA ANANDA CLUB)
Talkshow di Cahaya FM bersama dengan ibu Suwartin, pustakawan Perpustakaan Daerah Kabupaten Tulungagung dan para penulis cilik dampingan PENA ANANDA CLUB, Minggu, (30/5/2009). (Foto: Dok. PENA ANANDA CLUB)

Topik-topik apa saja yang dikupas pada saat itu?

Pertama,
Tentang cara membangkitkan minat membaca pada anak-anak, terutama jika dari keluarga belum diperkenalkan kebiasaan membaca.

Kedua,
Cara memilih bacaan yang tepat untuk anak-anak, serta cara menyikapi peredaran bacaan yang kurang sehat tapi mudah didapatkan oleh anak-anak.

Ketiga,
Yang tidak kalah penting adalah menemukan alasan kuat mengapa membaca dan menulis itu perlu diperkenalkan di dikembangkan menjadi budaya baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Topik-topik tersebut tetap menjadi topik hangat yang patut untuk terus disebarluaskan, dikaji mendalam dengan melibatkan semua pihak baik formal maupun non formal. Dan media sangat berperan penting untuk menggemakan gagasan-gagasan ini. Karena itu, kampanye PENA ANANDA CLUB ini terus berlanjut, dan sejak tahun 2015 lalu bersama dengan Radio 90,9 LIIUR FM Tulungagung.

Salam literasi.
Share on Google Plus

About PENA ANANDA CLUB

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.